Sejarah Piala Dunia Pertama Kali

Jadwal Piala Dunia 2022 Malam Ini: Belanda Lawan AS, Argentina Vs Australia

Padahal Korea Selatan sempat tertinggal lewat gol cepat Ricardo Horta di menit kelima. Akan tetapi, tim asuhan Paulo Bento itu berhasil comeback lewat gol Kim Young-gwon (27) dan Hwang Hee-chan (90).

DOHA, iNews.id - Sejarah terukir di Piala Dunia 2022. Ada tiga wakil Asia yang berhasil lolos ke babak 16 Besar yakni Australia, Jepang dan Korea Selatan.

Korsel menjadi negara Benua Kuning terakhir yang mendapatkan tiket babak gugur. Tim berjuluk Taeguk Warriors itu lolos secara dramatis usai menang 2-1 atas Portugal pada matchday terakhir Grup H Piala Dunia 2022 di Education City Stadium, Jumat (2/12/2022) malam WIB.

Jadwal Lengkap Babak 16 Besar Piala Dunia 2022: Argentina dan Brasil Jumpa Wakil Asia

Diperbarui: 13 Juli 2022, 06:01 WIB Diterbitkan: 13 Juli 2022, 06:01 WIB

Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar baru saja usai. Argentina keluar sebagai juara setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti dengan skor 4-2.

Piala Dunia Qatar 2022 sendiri adalah piala dunia ke-22 yang digelar FIFA sejak 1930. Qatar menjadi negara ketiga di Asia yang telah menyelenggarakan Piala Dunia. Sebelumnya, Japan dan Korea Selatan lebih dulu menghelat Piala Dunia di tahun 2002.

Daftar Negara Lolos 16 Besar Piala Dunia 2022, Asia Kirim 3 Wakil

Dikutip dari Squawka, Sabtu (3/12/2022), untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia, tiga negara dari AFC lolos ke babak 16 Besar. Bahkan, Asia memiliki lebih banyak perwakilan daripada Amerika Selatan yang hanya menyisakan dua wakil yakni Brasil dan Argentina saja.

Sebelum Korea Selatan, Australia lebih dulu memastikan tiket tersebut usai menjadi runner-up Grup D dengan jumlah enam poin. Tim yang dijuluki Socceroos utu menemani pemuncak klasemen grup tersebut, Prancis yang memiliki jumlah poin sama namun lebih unggul selisih gol.

Piala Dunia 2026 Digelar di Tiga Negara

Dengan proses yang panjang dan seleksi yang ketat, FIFA kemudian mengumumkan bahwa Piala Dunia 2026 akan berlangsung di tiga negara yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Tuan rumah bersama di tiga negara ini adalah yang pertama dalam sejarah Piala Dunia. Sebelumnya, hanya ada tuan rumah bersama di dua negara yakni Japan dan Korea Selatan.

Adapun negara yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia antara lain Uruguay (1930), Italia (1934), Perancis (1938), Brasil (1950), Swiss (1954), Swedia (1958), Chile (1962), Inggris (1966), Meksiko (1970), Jerman Barat (1974), Argentina (1978), Spanyol (1982), Meksiko (1986), Italia (1990), Amerika Serikat (1994), Prancis (1998), Korea & Jepang (2002), Jerman (2006), Afrika Selatan (2010), Brasil (2014), Rusia (2018), dan Qatar (2022).

Sejarah Penentuan Tuan Rumah Piala Dunia

Mengutip laman World Population Review, proses FIFA untuk memilih negara tuan rumah telah berkembang pesat dari waktu ke waktu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, proses pemilihan negara tuan rumah sempat kontroversial karena tidak efisiensi dalam hal perjalanan internasional bagi banyak negara.

Beberapa tim Eropa berhasil mencapai Piala Dunia perdana di Uruguay (Amerika Selatan), dan beberapa tim Amerika Selatan mengundurkan diri saat dua acara berikutnya diadakan di Eropa.

Untuk mencegah kontroversi tersebut, FIFA mulai berganti-ganti tuan rumah antara Amerika dan Eropa. Kebijakan ini berlanjut hingga tahun 2002, ketika Jepang dan Korea Selatan akhirnya menjadi tuan rumah pertama di Asia untuk Piala Dunia.

Seiring berkembangnya waktu, FIFA terus mengevaluasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia. Prosesnya dimulai dengan setiap calon negara tuan rumah untuk mengajukan tawaran ke Satuan Tugas Evaluasi Tawaran FIFA (BETF).

Misalnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, negara menawarkan paling lambat 15 Oktober 2017 lalu. BETF kemudian menyiapkan tiga laporan:

1. Penilaian Kepatuhan

Meneliti kepatuhan tawaran dengan persyaratan tawaran FIFA, tempat hosting, dan persyaratan untuk kompetisi.

Mengevaluasi biaya dan pendapatan yang diproyeksikan dari penawaran, serta kemungkinan masalah hak asasi manusia yang dapat timbul dari penyelenggaraan turnamen di negara kandidat.

3. Laporan Evaluasi Teknis

Mendalami rincian infrastruktur dan logistik, seperti stadion yang tersedia, perumahan, dan transportasi, serta masalah keuangan tambahan (biaya, perkiraan pendapatan siaran dan tiket, dll.) yang tidak tercakup dalam Penilaian Risiko.